Selasa, 25 Juni 2024

Puisi-Dalam Seberang yang Lain

 

Dalam Seberang yang Lain

Karya: Muh. Junaedy Saputra Jafar

Pada kota yang sangat jauh,

Bangunan-bangunan yang hampir jatuh.

Tempat ini begitu membelenggu,

Tak ada tangan yang mengulur padaku, walau satu.

Mereka selalu membungkam,

Memaksaku mendengar dan harus selalu paham.

Kemudian setelah itu,

Menghukumku dengan penuh tipu.

Aku juga punya cinta,

Aku juga ingin bercerita,

Tentang apa, mengapa, dan bagaimana,

Tapi, siapa yang akan menjadi telinga?

Apakah mereka tahu sakitku?

Apakah meraka juga melihatku?

Apakah aku benar-benar hidup?

Apakah ada cahaya mengarahku walau redup?

Banyak tawa yang selalu menyapa,

Tapi rasanya tak dapat aku kira.

Tentu, aku jauh ada di seberang.

Dan hanya mereka yang lantang.

Mereka tumbuh, dan aku keruh.

Sedikitpun tak ada tempat teduh.

Dengarlah, bising di kepalaku sudah sangat penuh.

Carilah, suaraku yang tak pernah sedikitpun tersentuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi-Dalam Seberang yang Lain

  Dalam Seberang yang Lain Karya: Muh. Junaedy Saputra Jafar Pada kota yang sangat jauh, Bangunan-bangunan yang hampir jatuh. Tempat...